Pengertian Kemiskinan
Masalah kemiskinan memang telah
lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin
bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau
materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masakini mereka tidak menikmati
fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang
tersedia pada jaman modern.
Kemiskinan sebagai suatu penyakit
sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang,
tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara
Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan
revolusi industri yang muncul di Eropah. Pada masa itu kaum miskin di Inggris
berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang
mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka
umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial
lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran.
Penyebab Kemiskinan
Permasalahan masih besarnya penduduk miskin di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal yang antara lain:
Permasalahan masih besarnya penduduk miskin di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal yang antara lain:
Pertama,
pemerataan pembangunan belum menyebar secara merata terutama di daerah
perdesaan. Penduduk miskin di daerah perdesaan pada tahun 2006 diperkirakan
lebih tinggi dari penduduk miskin di daerah perkotaan. Kesempatan berusaha di
daerah perdesaan dan perkotaan belum dapat mendorong penciptaan pendapatan bagi
masyarakat terutama bagi rumah tangga miskin. Masih tingginya pengangguran
terbuka di daerah perdesaan dibandingkan dengan di daerah perkotaan menyebabkan
kurangnya sumber pendapatan bagi masyarakat miskin terutama di daerah
perdesaan. Sementara itu masyarakat miskin yang banyak menggantungkan hidupnya
pada usaha mikro masih mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses permodalan
dan sangat rendah produktivitasnya.
Kedua, masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai. Bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pelayanan bantuan kepada masyarakat rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai. Prasarana dan sarana transportasi di daerah terisolir masih kurang mencukupi untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin.
Kedua, masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai. Bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pelayanan bantuan kepada masyarakat rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai. Prasarana dan sarana transportasi di daerah terisolir masih kurang mencukupi untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin.
Ketiga, harga bahan pokok terutama beras cenderung
berfluktuasi sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat miskin. Kondisi
terakhir, di mana dunia sedang di landa dua krisis besar yakni krisis pangan
dan krisis energi, juga turut mempengaruhi lonjakan jumlah rakyat miskin. Di
pasar ASEAN harga beras dengan kualitas patahan sebesar 25 % pada tahun 2007
adalah sebesar 330 dollar AS per ton. Pada bulan maret kemarin sudah sampai
level 500 dollar AS per ton. Harga beras Vietnam dengan kualitas patahan 5%
pecan lalu setersebut besar 550 dollar AS per ton. Sedangkan patahan 10%
mencapai 540 dollar AS per ton. Sementara di India harga beras dengan patahan
5% menembus level 650 dollar AS per ton. Di Argentian harga beras dengan patahn
10% sebesar 625 dollar AS per ton. Sedangkan di Uruguay mencapai 630 dollar AS
per ton. Kualitas beras medium di pasar Asia rata-rata mengalami kenaikan
sebesar 52%.
Penanggulangan kemiskinan di
Pemerintah Daerah (Pemda) selaras dengan Grand
Strategy, dilaksanakan
melalui 5 (lima) cara
yaitu :
1. Perluasan
kesempatan, ditujukan menciptakan kondisi dan lingkungan ekonomi, politik dan
sosial yang memungkinkan masyarakat miskin dapat memperoleh kesempatan dalam
pemenuhan hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara berkelanjutan.
2. Pemberdayaan
masyarakat, dilakukan untuk mempercepat kelembagaan sosial, politik, ekonomi,
dan budaya masyarakat dan memperluas partisipasi masyarakat miskin dalam
pengambilan keputusan kebijakan publik yang menjamin kehormatan, perlindungan
dan pemenuhan hak-hak dasar.
3. Peningkatan
kapasitas, dilakukan untuk pengembangan kemampuan dasar dan kemampuan berusaha
masyarakat miskin agar dapat memanfaatkan perkembangan lingkungan.
4. Perlindungan
sosial, dilakukan untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi kelompok
rentan (perempuan kepala rumah tangga, fakir miskin, orang jompo, anak
terlantar, kemampuan berbeda (penyandang cacat) dan masyarakat miskin, baik
laki-laki maupun perempuan, yang disebabkan antara lain oleh bencana alam,
dampak negatif krisis ekonomi, dan konflik sosial.
5. Kemitraan
regional, dilakukan untuk pengembangan dan menata ulang hubungan dan kerjasama
lokal, regional, nasional dan internasional guna mendukung pelaksanaan keempat
strategi di atas.
6. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan
pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat
miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan
kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini
seperti :
» Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
» Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
» Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
» Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
7. Mendorong
pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan
mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas
dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin.
8. Membangun dan menyempurnakan sistem
perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi
penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan
ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar