Isu mobil murah
Nama : Lovin Septy
Kelas : 3EB02
NPM : 20211094
Jurusan : Akuntansi
Dosen : Rieke
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat , sehingga tugas ilmiah mengenai “ Mobil murah “ ini dapat diselesaikan dengan baik meskipun penulis merasa tugas ini jauh dari sempurna. Tugas ilmiah mengenai “ Mobil murah “ ini disusun untuk memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah softskill yaitu Bahasa Indonesia 2 yang diberikan oleh pembimbing.
Penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak atas segala bentuk dukungan, dorongan, serta doa sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Akhir kata, penulis sepenuhnya menyadari kekurangan kekurangan yang terdapat pada tugas ini. Oleh karena itu, penulis menghargai setinggi tingginya kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya tugas ini.
Bogor, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………….................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
1.2 Maksud dan Tujuan …………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mobil Murah Bisa Jadi Tren Seperti Kepemilikan Motor ……………….. 2 2.2 Permasalahan / dampak dari adanya Mobil Murah ……………………… 2
2.3 Faktor penyebab adanya Mobil murah ……………………………………. 3
2.4 Upaya pemerintah mengatasi Isu Mobil murah …………………………… 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 5
3.2 Saran ……………………………………………………………. 5
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 6
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Baru- baru ini Pasar Atomotif dinegri kita digegerkan oleh kemunculan mobil toyota Agya dan Daihatsu Ayla, mobil yang dibandrol dengan kisaran harga 105- 120 jutaan ini ramai menjadi perbincangan khalayak. Bukan hanya kalangan pencinta automotif, tapi juga para pemerhati sosial, pejabat pemerintah sampai politikus. Tentu saja bukan karena keanehan bentuk atau kehebatan kemampuan dan kenyamanannya, tapi karena kisaran harga yang dianggap murah dan sangat terjangkau bagi masyarakat level menengah agak kebawah.
1.2 Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan perdagangan di negara kita. Dan untuk mengetahui seberapa jauh pemerintah mengambil langkah demi usaha mensejahterakan kehidupan bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mobil Murah Bisa Jadi Tren Seperti Kepemilikan Motor
Pemerintah punya alasan tersendiri soal latar belakang meluncurkan kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan. Salah satunya dalam rangka mencegah impor mobil sejenis dan komponennya terkait ASEAN Free Trade Agreement 2015. Tetapi banyak pro kontra yang terjadi tentang mobil murah ini , karena keberadaan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) bisa membuat fenomena pembelian mobil seperti motor. Maksudnya, setiap anggota dalam sebuah keluarga memiliki motor sehingga jumlah kendaraan ini terus bertambah. Dan dengan adanya mobil murah ini pengendara motor berboyong-boyong untuk beralih dari motor dan menggunakan mobil murah .
2.2 Permasalahan / dampak dari adanya Mobil Murah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan kendaraan bermotor secara nasional terus mengalami peningkatan. Namun, jumlahnya tak sebanding dengan pertumbuhan transportasi massal.
Pada 2008, mobil pribadi mencapai 7.489.852, bus 2.059.187, sepeda motor 47.683.681. Pada 2009, mobil pribadi mencapai 7.910.407, bus 2.160.973, sepeda motor 52.767.093. Pada 2010, mobil pribadi mencapai 8.891.041, bus 2.250.109, sepeda motor 61.078.188. Pada 2011, mobil pribadi mencapai 9.548.866, bus 2.254.406, sepeda motor 68.839.341. Untuk 2012 dan 2013, data belum tersedia.
Mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) dinilai akan mengancam eksistensi angkutan umum darat, utamanya yang beroperasi jarak pendek atau dalam kota.
Ketua Umum DPP Organda, Eka Sari Lorena mengatakan, hal itu disebabkan rit yang bisa ditempuh angkutan umum jarak pendek menurun lantaran kemacetan yang bertambah akibat mobil murah. Pro dan kontra semakin ramai kala efek kehadiran mobil murah ini dikaitkan dengan makin meningkatnya penggunaan bbm bersubsidi. Walaupun mobil murah ini didesign untuk menggunakan bahan bakar petramax, namun melihat target pasarnya adalah kalangan menengah bawah, bisa dipastikan mereka akan tetap ‘bandel’ dan memilih premium yang harganya jauh lebih murah.
Pada 2008, mobil pribadi mencapai 7.489.852, bus 2.059.187, sepeda motor 47.683.681. Pada 2009, mobil pribadi mencapai 7.910.407, bus 2.160.973, sepeda motor 52.767.093. Pada 2010, mobil pribadi mencapai 8.891.041, bus 2.250.109, sepeda motor 61.078.188. Pada 2011, mobil pribadi mencapai 9.548.866, bus 2.254.406, sepeda motor 68.839.341. Untuk 2012 dan 2013, data belum tersedia.
Mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) dinilai akan mengancam eksistensi angkutan umum darat, utamanya yang beroperasi jarak pendek atau dalam kota.
Ketua Umum DPP Organda, Eka Sari Lorena mengatakan, hal itu disebabkan rit yang bisa ditempuh angkutan umum jarak pendek menurun lantaran kemacetan yang bertambah akibat mobil murah. Pro dan kontra semakin ramai kala efek kehadiran mobil murah ini dikaitkan dengan makin meningkatnya penggunaan bbm bersubsidi. Walaupun mobil murah ini didesign untuk menggunakan bahan bakar petramax, namun melihat target pasarnya adalah kalangan menengah bawah, bisa dipastikan mereka akan tetap ‘bandel’ dan memilih premium yang harganya jauh lebih murah.
2.3 Faktor penyebab adanya Mobil murah
Beberapa factor yang memicu adanya mobil murah , antara lain :
a. Banyaknya peminat
Banyaknya para peminat dari mulai kalangan atas , kalangan mengengah sampai kebawah yang ingin mempunyai kendaraan beroda 4 tanpa harus mengeluarkan banyak biaya .
b. Tampilan luar kendaraan
Karena menurut surveysalah satu alasan banyak konsumen yang tertarik dengan “ Mobil murah “ ini dikarena kan tampilan luar kendaraan .
c. Faktor hemat bahan bakar
Kendaraan “mobil murah “ menggunakan bahan bakar premium beroktan 90 ini tergolong irit dibanding kendaraan-kendaraan lain.
2.4 Upaya pemerintah mengatasi Isu Mobil murah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo adalah salah seorang yang menolak kebijakan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Alasannya, dengan adanya mobil murah, kemacetan di Ibu Kota akan semakin parah.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berpendapat, seharusnya yang digalakkan adalah transportasi massal yang aman, nyaman dan murah, bukan malah menyediakan mobil murah.
Selain Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo , Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga dengan tegas menolak mobil murah. Menurutnya, kebijakan mobil murah dinilai hanya akan menambah beban jalan, dan membuat kota-kota besar semakin macet.
"Kalau itu (mobil murah) konsep mobil nasional oke saja, karena itu bagian merangsang industri dalam negeri. Tapi kalau impor ya jangan," kata Ganjar kepada wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/9).
"Kalau itu (mobil murah) konsep mobil nasional oke saja, karena itu bagian merangsang industri dalam negeri. Tapi kalau impor ya jangan," kata Ganjar kepada wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/9).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa pemaparan mengenai isu Mobil murah diatas dapat di kesimpulan bahwa dengan adanya mobil murah , hanya dapat menambah kemacetan di kota – kota besar seperti DKI Jakarta . Meskipun kehadiran mobil murah di Indonesia merupakan hal yang wajar dan tak lagi bisa dihindarkan , karena mobil murah sudah menjadi tren diseluruh dunia .
3.2 Saran
Setelah mengetahui permasalahan mobil murah ini ada baiknya jika masalah mobil murah di fikirkan sebelum di tindak lanjuti oleh pemerintah . difikirkan dampak bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia .
DAFTAR PUSTAKA
- Kompas.com
- Liputan6.com
- Antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar